Pengalaman Berharga Mahasiswa PPL IAI Hamzanwadi 2025 di MA Mu’allimin NWDI Pancor
Pancor – Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor. Tahun 2025 ini, sebanyak 12 mahasiswa diterjunkan ke MA Mu’allimin NWDI Pancor untuk mengasah keterampilan mengajar sekaligus belajar secara langsung di dunia pendidikan.
Jurnalistik Mamin
10/6/20252 min read
Pancor – Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor. Tahun 2025 ini, sebanyak 12 mahasiswa diterjunkan ke MA Mu’allimin NWDI Pancor untuk mengasah keterampilan mengajar sekaligus belajar secara langsung di dunia pendidikan.
Peserta PPL ini terdiri dari 10 mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan 2 mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA). Mereka berasal dari Fakultas Tarbiyah dengan komposisi 6 laki-laki dan 6 perempuan. Kegiatan berlangsung sejak 5 Agustus hingga 4 Oktober 2025, dengan berbagai rangkaian agenda yang penuh pengalaman dan pembelajaran.
Selama kurang lebih dua bulan, para mahasiswa PPL tidak hanya melaksanakan praktik mengajar di ruang kelas, tetapi juga ikut aktif dalam seluruh kegiatan madrasah. Mulai dari kegiatan belajar-mengajar, administrasi, hingga aktivitas ekstrakurikuler, semuanya menjadi bagian dari pengalaman mereka.
Program ini benar-benar memberi ruang bagi mahasiswa untuk “mengajar sambil belajar cara mengajar”, sehingga mereka tidak hanya menguasai teori pendidikan, tetapi juga terbiasa menghadapi kondisi nyata di lapangan. Para mahasiswa belajar bagaimana berinteraksi dengan santri, mengelola kelas, mengembangkan metode pembelajaran, hingga menumbuhkan kedisiplinan dan tanggung jawab sebagai calon pendidik.
Keterlibatan mereka dalam berbagai kegiatan madrasah menjadikan PPL ini bukan sekadar praktik mengajar, melainkan juga pembelajaran kehidupan nyata yang sangat berharga.
Setiap mahasiswa tentu memiliki pengalaman unik selama PPL. Salah satunya datang dari Zoh Fitriani, mahasiswi yang menyampaikan rasa syukurnya bisa berkesempatan melaksanakan PPL di MA Mu’allimin NWDI Pancor.
Kesan: “Luar biasa, banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan di sini. Guru-gurunya sangat baik, selalu mendukung kami, dan kami bisa langsung terjun menghadapi santri. Itu benar-benar pengalaman yang tidak ternilai.”
Pesan: “Semoga MA Mu’allimin NWDI Pancor semakin jaya dan terus meningkatkan kedisiplinan, sehingga madrasah ini bisa menjadi teladan di berbagai aspek.”
Sementara itu, Awaluddin, selaku ketua kelompok PPL juga berbagi pengalaman berkesan:
Kesan: “Saya merasa sangat senang dan nyaman selama berada di sini. Lingkungannya adem, terasa seperti kelas alam, dan santri-santrinya sopan-sopan. Hal ini membuat kami cepat beradaptasi.”
Pesan: “Harapannya, ke depan santri-santri bisa semakin meningkatkan kedisiplinan dalam setiap kegiatan di madrasah, karena itu sangat penting dalam membentuk karakter mereka.”
Kehadiran mahasiswa PPL tentu memberikan warna tersendiri bagi madrasah. Mereka menjadi tambahan tenaga pengajar sekaligus rekan belajar bagi para guru. Selain itu, keberadaan mereka juga memberi semangat baru bagi santri untuk terus berprestasi dan meneladani semangat belajar para mahasiswa.
Kepala madrasah dan para guru pun menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dedikasi mahasiswa PPL. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan terjadi pertukaran pengalaman yang positif antara mahasiswa dengan civitas madrasah.
Program PPL 2025 di MA Mu’allimin NWDI Pancor menjadi bukti nyata bahwa proses belajar tidak hanya terjadi di ruang kuliah, tetapi juga melalui pengalaman langsung di lapangan. Para mahasiswa IAIH Pancor mendapatkan kesempatan emas untuk berinteraksi, mengajar, dan belajar dari kehidupan sehari-hari di madrasah.
Kesan dan pesan yang mereka tinggalkan membuktikan bahwa PPL bukan hanya program akademik, melainkan juga proses pembentukan karakter, mental, dan jiwa pendidik sejati.
Semoga pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi seluruh mahasiswa PPL untuk menjadi guru yang profesional, berkarakter Islami, dan siap mengabdi untuk bangsa dan agama.